Tuesday, March 10, 2015

LINUX DAN FOSS

Nama/NIM: I Gede Winaya Adnyana/1304505082

Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana
Mata Kuliah: Integrasi dan Migrasi Sistem
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

LINUX  DAN  FOSS

Linux dan Free & Open Source Software(FOSS) atau perangkat lunak bebas dan terbuka teah terbukti dapat dapat dijadikan sarana dalam berbagai kegiatan hidup manusia. Selama empat tahun, InfiLinux telah menyajikan laporan kegiatan bisnis,pemerintahan,pendidikan,perorangan,dan lembaga swadaya masyarakat, yang berkaitan dengan Linux dan FOSS. Pelaku kehidupan dunia tekhnologi informasi ini juga beragam posisinya, mulai dari pengguna,pembuat program, penyedia jasa pendukung,penyelenggara pelatihan, dan sebagainya.
BENEFIT LINUX DAN FOSS
  1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga tidak perlu biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis.
  2. Linux mudah digunakan karena Distro linux sudah mendukung GUI ( graphic user interface) dan juga user friendly.
  3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux karena banyak komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau bila terpaksa kita bisa menjalankan software untuk Windows di Linux dengan bantuan emulator seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat dijalankan.
  4. Keamanan lebih tangguh, karena proteksi password yang kuat.
  5. Linux relatif stabil. Linux dapat di install di spek hardware yang rendah. Perangkat keras yang lama dapat dijalankan dengan baik di Linux.
  6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak bisa dibuka dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya.
  7. Dukungan komunitas yang beragam dan menyebar di seluruh dunia.
  8. Linux selain gratis untuk digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang. Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.
  9. Beragam pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux dihttp://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.
  10. Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.
  11. Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.
  12. Pada waktu instalasi driver-driver sudah auto detek/dapat di kenali di kernel Linux.
  13. Anda tidak perlu membeli Linux OS dan mengeluarkan Uang yang mahal untuk membeli CD Windows yang Origina.
  14. Lebih dari 80% dari atas 500 supercomputers di dunia menjalankan Linux.
  15. Anda tidak menderita vendor lock-in dengan Linux.
  16. Anda telah membantu mengurangi Pembajakan Software dan tidak perlu membeli Licensi Key/ Keygen.
  17. Linux OS dapat menjalankan distribusi yang sama persis pada sistem 32-bit, 64-bit sistem sedangkan Windows Bajakan yang sering digunakan di Indonesia adalah Windows 32 Bit.
  18. Komunitas linux adalah orang yang berlimpah dengan keinginan untuk saling membantu memecahkan masalah apapun pengalaman serta berbagi tips dan ide untuk kreativitas.
  19. Linux dapat membaca dengan baik lebih dari seratus berbagai jenis file system.
  20. Tidak ada 1 Sistem Operasipun yang bisa meng-klaim terbebas dari serangan Virus maupun Trojan termasuk Linux.Tapi setidaknya Linux tetap lebih aman karena Linux merupakan Open source dan masih sedikitnya orang yang mengetahui tentang Scripting pembuatan Virus di Linux..hehe
  21. Linux dapat dijalankan dari CD tanpa harus mempengaruhi apa yang sudah di hard disk dari komputer.
  22. Perangkat lunak open source menawarkan versi yang lebih baik dari Microsoft Office SharePoint Server dari Microsoft.
  23. Linux sangat kuat bahasa scripting yang memberikan kekuatan besar untuk sistem administrator.
  24. An out-of-the-box sistem Linux dapat digunakan untuk yang jauh lebih besar dari berbagai kepentingan yang out-of-the-box sistem Windows. Anda akan mail server, web server, database server, dan file-print server, intranet server, remote akses server, VPN server, server FTP – apapun yang Anda inginkan.
  25. Linux adalah bebas didownload dari Internet.
  26. Linux adalah sebuah sistem multi-user . Anda dapat memiliki banyak ratusan semua pengguna Linux yang bekerja di salah satu sistem. Sedangkan Windows Terminal Services menawarkan tapi tidak standar, dan ada yang ekstra lisensi per pengguna.
  27. Anda dapat membuat sendiri distro Linux jika Anda inginkan. Bayangkan “MyLinux” atau “Nama Anda Linux” untuk diberikan kepada semua teman dan keluarga Anda.
  28. Pada Linux Anda mendapatkan khusus suite yang berisikan pendidikan dan permainan. Windows versi ini tidak dikembangkan, dan harus membeli Licensi.
  29. Anda tidak Perlu takut Untuk di Sweeping atau di Razia Software karena Linux Free.
  30. Linux tidak akan mati karena open source dan Free.
  31. Proyek honeypot menemukan bahwa sebuah unpatched Linux server dapat lebih bertahan jika terkoneksi dengan Internet.sementara patch Windows’ server akan bangkrut dalam waktu beberapa jam.Bahkan tanpa patch, Linux masih lebih baik daripada Windows.
FOSS akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mengurangi ketergantungan pada impor perangkat lunak
Keuntungan utama bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk mengadopsi sistem FOSS adalah mengurangi biaya yang sangat besar dari lisensi piranti lunak berbayar. Mayoritas piranti lunak berbayar di negara berkembang adalah impor, belanja software akan menguras cadangan devisa negara. Jika sudah ada sistem FOSS, bukankah cadangan devisa lebih baik dihabiskan untuk tujuan pembangunan di sektor lainnya. Biaya untuk perusahaan-perusahaan multinasional tidak perlu dikeluarkan, karena hanya dibutuhkan dana penyesuaian sistem FOSS ke dalam sistem pemerintahan.
2. Pengembangan piranti lunak lokal
Ada korelasi positif antara pertumbuhan pengembangan berbasis FOSS dengan kapasitas inovasi piranti lunak. FOSS mudah dan dapat digunakan sebagai bahan belajar dengan ketersediaannya kode sumber. Tidak hanya itu, namun tidak ada pembatasan paten dan hak cipta.
FOSS dapat menjadi sistem pelatihan yang sangat baik karena bersifat terbuka dan kolaboratif. FOSS memungkinkan semua orang untuk bersama-sama, berkolaborasi mempelajari dan bereksperimen dengan konsep piranti lunak dengan bebas. Kondisi semacam inilah yang membuat banyak anak Indonesia mampu berkarya mengembangkan perangkat lunak melalui semangat FOSS.

3. Pelokalan dan Internasionalisasi
“FOSS membuka peluang mengembangkan sebuah produk perangkat lunak dan membuatnya tersedia dalam bahasa serta budaya yang sesuai dengan target lokal di mana produk tersebut akan digunakan.”
Pelokalan merupakan salah satu faktor penyebab FOSS berkembang pesat. Pengguna dapat mengubah FOSS agar sesuai dengan kebutuhan yang unik dari suatu wilayah budaya tertentu, terlepas dari bahasan ekonomi. Diperlukan kemampuan teknis dalam jumlah kecil untuk mengembangkan versi lokal dari FOSS.
“Produk bahasa dan budaya lokal dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi pengembangan FOSS secara global, inilah mengapa semangat FOSS sangat sesuai dengan ungkapan berfikir lokal, berdampak global.”
4. Keamanan dan Kehandalan
            Tiga alasan yang sering dikutip bahwa sistem FOSS lebih unggul daripada sistem berbayar terkait keamanan.
a. Ketersediaan kode sumber
Ketersediaan kode sumber untuk sistem FOSS telah membuat lebih mudah bagi pengembang dan pengguna untuk menemukan dan memperbaiki kelemahan, sebelum kelemahan dieksploitasi. FOSS menggunakan sistem audit yang proaktif (mencari kelemahan) bukan reaktif (menunggu laporan kelemahan). Berbeda dengan piranti lunak berbayar, di mana sumber kode tertutup dan perbaikan celah keamanan hanya dilakukan industri pembuat secara reaktif.
b. Lebih fokus kepada keamanan
Sebagian besar yang ada dalam internet menggunakan FOSS. Sebelum fitur ditambahkan ke aplikasi FOSS utama, pertimbangan fitur keamanan sangat diperhitungkan dan ditambahkan terlebih dahulu ke sistem tanpa kompromi.
c. Hak akses dan sistem hirarki
Sistem FOSS sebagian besar didasarkan pada sistem multi-user atau banyak pengguna dalam satu waktu. Karena ini, sistem FOSS dibangun dengan struktur izin pengguna dan keamanan yang kuat. Model seperti ini sangat penting ketika beberapa pengguna menggunakan sebuah sistem tunggal seperti server. Sehingga celah pencurian data mejadi sangat kecil.
5. Standar terbuka dan vendor independence
             Standar terbuka memberikan keleluasaan dan kebebasan untuk beralih antara paket piranti lunak yang berbeda, platform dan vendor bagi pengguna baik individu atau pemerintah. Sementara standardisasi vendor berbayar (propiertary) adalah mengunci pengguna agar hanya menggunakan satu vendor.





LISENSI
Free/Open Source Software (FOSS) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka merupakan perangkat lunak yang lisensinya memberikan hak kepada pengguna untuk menggunakan, menyalin, mempelajari, menduplikasi/mendistribusikan, hingga memodifikasi dengan adanya ketersediaan kode sumber. FOSS sangat cocok dengan tujuan pendidikan yaitu untuk mempelajari sesuatu hal yang kemudian hasilnya bisa kita bagikan kepada yang lain sehingga ilmu tersebut bisa diketahui oleh lebih banyak orang. FOSS sangat berlawanan dengan perangkat lunak yang selama ini kita kenal yaitu perangkat lunak proprietary/closed source (sumber tertutup).

           Beberapa keuntungan :  
·         menghemat pengeluaran biaya untuk pembelian lisensi. Dana yang tadinya disiapkan untuk pembelian lisensi dapat dialihkan untuk kebutuhan yang lain misalnya kegiatan pelatihan pemanfaatan produk FOSS.
·         mengurangi pelanggaran HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk perangkat lunak. Telah diketahui bahwa lisensi FOSS memberikan hak kepada pengguna untuk menggunakan dan menduplikasi secara legal, hal lainnya adalah untuk memodifikasi perangkat lunak kita tetap harus menuliskan siapa programer sebelumnya yang membuat perangkat lunak tersebut atau darimana kode sumber tersebut didapatkan sehingga kita juga diajari untuk menghargai karya orang lain.
·         meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Pada umumnya pengguna komputer di Indonesia sebelum menggunakan FOSS lebih dulu menggunakan perangkat lunak proprietary sehingga nantinya mempunyai keterampilan menggunakan dua kategori perangkat lunak tersebut, hal ini menjadikan pengguna FOSS nilai jual dan kompetensinya lebih tinggi dibandingkan orang yang hanya bisa menggunakan perangkat lunak proprietary. Disamping itu di dunia kerja kita harus siap bekerja dengan perangkat lunak apapun yang digunakan oleh perusahaan baik itu FOSS maupun proprietary, karena saat ini sudah banyak perusahaan maupun instansi pemerintahan yang menerapkan FOSS sebagai solusi kebutuhan perangkat lunaknya.
·         terbukanya kesempatan yang lebih luas kepada orang lain untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Pengguna FOSS membentuk komunitas-komunitas sebagai tempat untuk saling bertukar ilmu pengetahuan dimana para anggotanya datang dari berbagai umur, pekerjaan, dan bidang ilmu sehingga tidak ada lagi batasan atau anggapan bahwa pengguna FOSS hanya bisa dipelajari oleh orang dengan latarbelakang pendidikan komputer saja atau pekerja di bidang teknologi informasi. Komunitas FOSS tersebar ke berbagai kota dan kabupaten di seluruh Indonesia dimana internet menjadi media komunikasi mereka. Dengan komunitas ini pula pengguna FOSS bisa memperluas jaringan pertemanan. mendukung program pemerintah Indonesia Go Open Source (IGOS) yang telah dimulai sejak tahun 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Kementerian Komunikasi Dan Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Kementerian Pendidikan Nasional.
Contoh produk FOSS yaitu sistem operasi GNU/Linux atau sering disebut distro Linux yang didalamnya terdapat berbagai macam perangkat lunak aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna komputer seperti aplikasi perkantoran (LibreOffice, OpenOffice), aplikasi internet (Firefox, Chromium, Pidgin), aplikasi multimedia (Rhythmbox, Audacious, VLC), dan aplikasi desain grafis (Gimp, Inkscape, Blender). Karena kebebasan untuk memodifikasi sesuai kebutuhan lahirlah berbagai macam distro Linux seperti Ubuntu, Linux Mint, Slackware, OpenSuse, Fedora, Debian, dan lain-lain (distrowatch.com). Distro Linux yang dilahirkan dari bangsa Indonesia yaitu BlankOn dan IGOS Nusantara (IGN). Bagi pelajar yang bersekolah di SMK jurusan Teknik Jaringan Komputer (TKJ) tidak asing lagi dengan distro Linux karena dimasukkan dalam matapelajaran dan menjadi bahan ujian kompetensi jurusan TKJ.

Produk FOSS lain yang bisa digunakan untuk mendukung dunia pendidikan yaitu WordPress, Joomla, dan Drupal. Ketiga produk tersebut merupakan CMS (Content Management System), perangkat lunak aplikasi berbasis web (Web Application) yang dapat digunakan untuk membangun website sekolah tanpa harus belajar bahasa pemrograman web. Adapula perangkat lunak untuk kebutuhan e-Learning yaitu Moodle.

No comments:

Post a Comment

silahkan postkan komentar anda