Nama/NIM: I Gede Winaya Adnyana/1304505082
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana
Mata Kuliah: Integrasi dan Migrasi Sistem
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
LINUX DAN FOSS
LINUX DAN FOSS
Linux
dan Free & Open Source Software(FOSS) atau perangkat lunak bebas dan
terbuka teah terbukti dapat dapat dijadikan sarana dalam berbagai kegiatan
hidup manusia. Selama empat tahun, InfiLinux telah menyajikan laporan kegiatan
bisnis,pemerintahan,pendidikan,perorangan,dan lembaga swadaya masyarakat, yang
berkaitan dengan Linux dan FOSS. Pelaku kehidupan dunia tekhnologi informasi
ini juga beragam posisinya, mulai dari pengguna,pembuat program, penyedia jasa
pendukung,penyelenggara pelatihan, dan sebagainya.
BENEFIT
LINUX DAN FOSS
- Linux merupakan sistem operasi
bebas dan terbuka (open source). Sehingga tidak perlu biaya lisensi untuk
membeli atau menggunakan Linux, gratis.
- Linux mudah digunakan karena Distro
linux sudah mendukung GUI ( graphic user interface) dan juga user
friendly.
- Hampir semua aplikasi yang terdapat
di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux karena banyak
komunitas-komunitas pengembangnya, semisal sourceforge.net. , atau
bila terpaksa kita bisa menjalankan software untuk Windows di Linux dengan
bantuan emulator seperti Wine sehingga file .exe dan .msi dapat
dijalankan.
- Keamanan lebih tangguh, karena
proteksi password yang kuat.
- Linux relatif stabil. Linux dapat
di install di spek hardware yang rendah. Perangkat keras yang lama dapat
dijalankan dengan baik di Linux.
- Linux mempunyai kompatibilitas ke
belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras
yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan
baik di atas Linux. Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang
lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada
Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat
keras, seperti kasus file .docx (Word 2007-2010) yang tidak bisa dibuka
dengan Microsoft Word 2003 atau versi dibawahnya.
- Dukungan komunitas yang beragam dan
menyebar di seluruh dunia.
- Linux selain gratis untuk
digunakan, gratis pula untuk dimodifikasi dan didistribusikan ulang.
Bahkan kita dapat mengembangkan distro kita sendiri.
- Beragam pilihan. Hal ini bisa
menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak distro bermunculan, contoh
yang populer seperti Ubuntu,
Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb.
Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing, namun di satu sisi hal ini juga akan membingungkan calon
pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux dihttp://distrowatch.com untuk
mengetahui rangking distro-distro Linux.
- Linux membutuhkan resource yang
lebih kecil dari Windows, sehingga cocok untuk komputer dengan spesifikasi
minimal. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit
maupun 64 bit.
- Linux dapat berjalan dalam dua
mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal)
ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak
pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.
- Pada waktu instalasi driver-driver
sudah auto detek/dapat di kenali di kernel Linux.
- Anda tidak perlu membeli Linux OS
dan mengeluarkan Uang yang mahal untuk membeli CD Windows yang Origina.
- Lebih dari 80% dari atas 500
supercomputers di dunia menjalankan Linux.
- Anda tidak menderita vendor lock-in
dengan Linux.
- Anda telah membantu mengurangi
Pembajakan Software dan tidak perlu membeli Licensi Key/ Keygen.
- Linux OS dapat menjalankan
distribusi yang sama persis pada sistem 32-bit, 64-bit sistem sedangkan
Windows Bajakan yang sering digunakan di Indonesia adalah Windows 32 Bit.
- Komunitas linux adalah orang yang
berlimpah dengan keinginan untuk saling membantu memecahkan masalah apapun
pengalaman serta berbagi tips dan ide untuk kreativitas.
- Linux dapat membaca dengan baik
lebih dari seratus berbagai jenis file system.
- Tidak ada 1 Sistem Operasipun yang
bisa meng-klaim terbebas dari serangan Virus maupun Trojan termasuk Linux.Tapi setidaknya
Linux tetap lebih aman karena Linux merupakan Open source dan masih
sedikitnya orang yang mengetahui tentang Scripting pembuatan Virus di
Linux..hehe
- Linux dapat dijalankan dari CD
tanpa harus mempengaruhi apa yang sudah di hard disk dari komputer.
- Perangkat lunak open source
menawarkan versi yang lebih baik dari Microsoft Office SharePoint Server
dari Microsoft.
- Linux sangat kuat bahasa scripting
yang memberikan kekuatan besar untuk sistem administrator.
- An out-of-the-box sistem Linux
dapat digunakan untuk yang jauh lebih besar dari berbagai kepentingan yang
out-of-the-box sistem Windows. Anda akan mail server, web server,
database server, dan file-print server, intranet server, remote akses
server, VPN server, server FTP – apapun yang Anda inginkan.
- Linux adalah bebas didownload dari
Internet.
- Linux adalah sebuah sistem
multi-user . Anda dapat memiliki banyak ratusan semua pengguna Linux yang
bekerja di salah satu sistem. Sedangkan Windows Terminal Services
menawarkan tapi tidak standar, dan ada yang ekstra lisensi per pengguna.
- Anda dapat membuat sendiri distro
Linux jika Anda inginkan. Bayangkan “MyLinux” atau “Nama Anda Linux” untuk
diberikan kepada semua teman dan keluarga Anda.
- Pada Linux Anda mendapatkan khusus
suite yang berisikan pendidikan dan permainan. Windows versi ini tidak
dikembangkan, dan harus membeli Licensi.
- Anda tidak Perlu takut Untuk di
Sweeping atau di Razia Software karena Linux Free.
- Linux tidak akan mati karena open
source dan Free.
- Proyek honeypot menemukan bahwa
sebuah unpatched Linux server dapat lebih bertahan jika terkoneksi dengan
Internet.sementara patch Windows’ server akan bangkrut dalam waktu
beberapa jam.Bahkan tanpa patch, Linux masih lebih baik daripada Windows.
FOSS akan memberikan
manfaat sebagai berikut:
1.
Mengurangi ketergantungan pada impor perangkat lunak
Keuntungan
utama bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk mengadopsi sistem FOSS
adalah mengurangi biaya yang sangat besar dari lisensi piranti lunak berbayar.
Mayoritas piranti lunak berbayar di negara berkembang adalah impor, belanja
software akan menguras cadangan devisa negara. Jika sudah ada sistem FOSS,
bukankah cadangan devisa lebih baik dihabiskan untuk tujuan pembangunan di
sektor lainnya. Biaya untuk perusahaan-perusahaan multinasional tidak perlu
dikeluarkan, karena hanya dibutuhkan dana penyesuaian sistem FOSS ke dalam
sistem pemerintahan.
2.
Pengembangan piranti lunak lokal
Ada
korelasi positif antara pertumbuhan pengembangan berbasis FOSS dengan kapasitas
inovasi piranti lunak. FOSS mudah dan dapat digunakan sebagai bahan belajar
dengan ketersediaannya kode sumber. Tidak hanya itu, namun tidak ada pembatasan
paten dan hak cipta.
FOSS
dapat menjadi sistem pelatihan yang sangat baik karena bersifat terbuka dan
kolaboratif. FOSS memungkinkan semua orang untuk bersama-sama, berkolaborasi
mempelajari dan bereksperimen dengan konsep piranti lunak dengan bebas. Kondisi
semacam inilah yang membuat banyak anak Indonesia mampu berkarya mengembangkan
perangkat lunak melalui semangat FOSS.
3.
Pelokalan dan Internasionalisasi
“FOSS
membuka peluang mengembangkan sebuah produk perangkat lunak dan membuatnya
tersedia dalam bahasa serta budaya yang sesuai dengan target lokal di mana
produk tersebut akan digunakan.”
Pelokalan
merupakan salah satu faktor penyebab FOSS berkembang pesat. Pengguna dapat
mengubah FOSS agar sesuai dengan kebutuhan yang unik dari suatu wilayah budaya
tertentu, terlepas dari bahasan ekonomi. Diperlukan kemampuan teknis dalam
jumlah kecil untuk mengembangkan versi lokal dari FOSS.
“Produk
bahasa dan budaya lokal dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi
pengembangan FOSS secara global, inilah mengapa semangat FOSS sangat sesuai
dengan ungkapan berfikir lokal, berdampak global.”
4. Keamanan
dan Kehandalan
Tiga alasan yang sering dikutip bahwa sistem FOSS lebih unggul daripada sistem berbayar terkait keamanan.
Tiga alasan yang sering dikutip bahwa sistem FOSS lebih unggul daripada sistem berbayar terkait keamanan.
a. Ketersediaan kode sumber
Ketersediaan kode
sumber untuk sistem FOSS telah membuat lebih mudah bagi pengembang dan pengguna
untuk menemukan dan memperbaiki kelemahan, sebelum kelemahan dieksploitasi.
FOSS menggunakan sistem audit yang proaktif (mencari kelemahan) bukan reaktif
(menunggu laporan kelemahan). Berbeda dengan piranti lunak berbayar, di mana
sumber kode tertutup dan perbaikan celah keamanan hanya dilakukan industri
pembuat secara reaktif.
b. Lebih fokus kepada keamanan
Sebagian besar
yang ada dalam internet menggunakan FOSS. Sebelum fitur ditambahkan ke aplikasi
FOSS utama, pertimbangan fitur keamanan sangat diperhitungkan dan ditambahkan
terlebih dahulu ke sistem tanpa kompromi.
c. Hak akses dan sistem hirarki
Sistem FOSS
sebagian besar didasarkan pada sistem multi-user atau banyak pengguna dalam
satu waktu. Karena ini, sistem FOSS dibangun dengan struktur izin pengguna dan
keamanan yang kuat. Model seperti ini sangat penting ketika beberapa pengguna
menggunakan sebuah sistem tunggal seperti server. Sehingga celah pencurian data
mejadi sangat kecil.
5. Standar
terbuka dan vendor independence
Standar terbuka memberikan keleluasaan dan kebebasan untuk beralih antara paket piranti lunak yang berbeda, platform dan vendor bagi pengguna baik individu atau pemerintah. Sementara standardisasi vendor berbayar (propiertary) adalah mengunci pengguna agar hanya menggunakan satu vendor.
Standar terbuka memberikan keleluasaan dan kebebasan untuk beralih antara paket piranti lunak yang berbeda, platform dan vendor bagi pengguna baik individu atau pemerintah. Sementara standardisasi vendor berbayar (propiertary) adalah mengunci pengguna agar hanya menggunakan satu vendor.
LISENSI
Free/Open
Source Software (FOSS) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka merupakan perangkat lunak yang
lisensinya memberikan hak kepada pengguna untuk menggunakan, menyalin,
mempelajari, menduplikasi/mendistribusikan, hingga memodifikasi dengan adanya
ketersediaan kode sumber. FOSS sangat cocok dengan tujuan pendidikan yaitu
untuk mempelajari sesuatu hal yang kemudian hasilnya bisa kita bagikan kepada
yang lain sehingga ilmu tersebut bisa diketahui oleh lebih banyak orang. FOSS
sangat berlawanan dengan perangkat lunak yang selama ini kita kenal yaitu
perangkat lunak proprietary/closed source (sumber tertutup).
Beberapa keuntungan :
Beberapa keuntungan :
·
menghemat pengeluaran biaya untuk
pembelian lisensi. Dana yang tadinya disiapkan untuk pembelian lisensi dapat
dialihkan untuk kebutuhan yang lain misalnya kegiatan pelatihan pemanfaatan
produk FOSS.
·
mengurangi pelanggaran HaKI (Hak
Kekayaan Intelektual) untuk perangkat lunak. Telah diketahui bahwa lisensi FOSS
memberikan hak kepada pengguna untuk menggunakan dan menduplikasi secara legal,
hal lainnya adalah untuk memodifikasi perangkat lunak kita tetap harus
menuliskan siapa programer sebelumnya yang membuat perangkat lunak tersebut
atau darimana kode sumber tersebut didapatkan sehingga kita juga diajari untuk
menghargai karya orang lain.
·
meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia. Pada umumnya pengguna komputer di Indonesia sebelum menggunakan FOSS
lebih dulu menggunakan perangkat lunak proprietary sehingga nantinya mempunyai
keterampilan menggunakan dua kategori perangkat lunak tersebut, hal ini
menjadikan pengguna FOSS nilai jual dan kompetensinya lebih tinggi dibandingkan
orang yang hanya bisa menggunakan perangkat lunak proprietary. Disamping itu di
dunia kerja kita harus siap bekerja dengan perangkat lunak apapun yang
digunakan oleh perusahaan baik itu FOSS maupun proprietary, karena saat ini
sudah banyak perusahaan maupun instansi pemerintahan yang menerapkan FOSS
sebagai solusi kebutuhan perangkat lunaknya.
·
terbukanya kesempatan yang lebih luas
kepada orang lain untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Pengguna FOSS membentuk
komunitas-komunitas sebagai tempat untuk saling bertukar ilmu pengetahuan
dimana para anggotanya datang dari berbagai umur, pekerjaan, dan bidang ilmu
sehingga tidak ada lagi batasan atau anggapan bahwa pengguna FOSS hanya bisa
dipelajari oleh orang dengan latarbelakang pendidikan komputer saja atau
pekerja di bidang teknologi informasi. Komunitas FOSS tersebar ke berbagai kota
dan kabupaten di seluruh Indonesia dimana internet menjadi media komunikasi
mereka. Dengan komunitas ini pula pengguna FOSS bisa memperluas jaringan
pertemanan. mendukung program pemerintah Indonesia Go Open Source (IGOS) yang
telah dimulai sejak tahun 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementerian Negara
Riset dan Teknologi, Kementerian Komunikasi Dan Informatika, Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan
Kementerian Pendidikan Nasional.
Contoh produk FOSS
yaitu sistem operasi GNU/Linux atau
sering disebut distro Linux yang didalamnya terdapat berbagai macam perangkat
lunak aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna komputer seperti aplikasi
perkantoran (LibreOffice, OpenOffice), aplikasi internet (Firefox, Chromium,
Pidgin), aplikasi multimedia (Rhythmbox, Audacious, VLC), dan aplikasi desain
grafis (Gimp, Inkscape, Blender). Karena kebebasan untuk memodifikasi sesuai kebutuhan
lahirlah berbagai macam distro Linux seperti Ubuntu, Linux Mint, Slackware,
OpenSuse, Fedora, Debian, dan lain-lain (distrowatch.com). Distro Linux yang
dilahirkan dari bangsa Indonesia yaitu BlankOn dan IGOS Nusantara (IGN). Bagi
pelajar yang bersekolah di SMK jurusan Teknik Jaringan Komputer (TKJ) tidak
asing lagi dengan distro Linux karena dimasukkan dalam matapelajaran dan
menjadi bahan ujian kompetensi jurusan TKJ.
Produk FOSS lain yang
bisa digunakan untuk mendukung dunia pendidikan yaitu WordPress, Joomla, dan Drupal. Ketiga produk tersebut merupakan CMS
(Content Management System), perangkat lunak aplikasi berbasis web (Web
Application) yang dapat digunakan untuk membangun website sekolah tanpa
harus belajar bahasa pemrograman web. Adapula perangkat lunak untuk kebutuhan
e-Learning yaitu Moodle.
No comments:
Post a Comment
silahkan postkan komentar anda